• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Home
  • Profil
  • Properti
  • Tips
  • Kreasi
  • Galeri
  • Etalase
  • Ekbis
  • Agama
  • Interior
  • Destinasi
  • More
    • Nasional
    • Foto Bicara
    • Kisah
    • Advertorial
    • Internasional
    • Hukrim
    • Riau
    • Pekanbaru
    • Kesehatan
    • Sekilas Foto
    • Pendidikan
    • Pertanian
    • Lingkungan
    • Features
    • Ulasan
    • Pilihan Editor
    • Terpopuler
    • Galeri
    • Indeks
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Masukkan Kata Kunci atau ESC Untuk Keluar
  • #Pilihan
  • #Terpopuler
  • #Advertorial
  • Indeks

Pilihan

  • +
Perbedaan Vaksinasi Gotong Royong dan Program Pemerintah
Dibaca : 388 Kali
Ayo, Luangkan Waktu Membuat Pupuk Kompos Rumahan
Dibaca : 383 Kali
Dalih Dukung Arahan Presiden, Wako: Warga Wajib Lampirkan Surat Vaksin Saat Akses Layanan Publik
Dibaca : 444 Kali
Anggota DPRD Riau Laksanakan Reses ke Dapil Masing-masing
Dibaca : 485 Kali
RUPS Luar Biasa BRK Bahas Konversi ke Bank Syariah
Dibaca : 524 Kali

  • Home
  • Ekbis

LPEM UI: RI Berpotensi Kehilangan Ekspor CPO Rp782 Triliun Karena Faktor Ini

Administrator

Selasa, 14 September 2021 13:42:49 WIB
Cetak
Petugas memperlihatkan contoh bahan bakar biodiesel saat peluncuran Road Test Penggunaan Bahan Bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) pada kendaraan bermesin diesel, di Jakarta. (Fo

JAKARTA, PROPERTYBISNIS - LPEM FEB UI memperkirakan Indonesia berpotensi kehilangan ekspor CPO terendah mencapai Rp782 triliun pada periode 2020 hingga 2025. 

Kepala Tim Kajian Ekonomi Lingkungan LPEM FEB UI Alin Halimatussadiah menyampaikan potensi kehilangan tersebut berasal dari pelaksanaan kebijakan B20. Sementara, untuk proyeksi tertinggi terjadi ketika kebijakan B50 diterapkan, diperkirakan mencapai Rp1.825 trilliun pada periode yang sama. 

“Potensi kehilangan ekspor ini selain akan mengganggu kinerja ekspor kelapa sawit, juga menjadi faktor yang harus diperhitungkan dalam melihat kembali jumlah penghematan bersih solar yang ditargetkan pemerintah,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (13/9/2021). 

Alin menjelaskan, pada Juli 2020, data Buletin Statistik Perdagangan Internasional Ekspor Indonesia yang diterbitkan oleh BPS menunjukkan bahwa nilai ekspor CPO sepanjang Januari-Juli 2020 mencapai US$2,7 miliar atau setara dengan Rp 38,4 triliun. Sementara, untuk produk turunannya mencapai US$6,2 miliar atau setara dengan Rp 88,3 triliun. 

Kebijakan biodiesel yang agresif menurutnya akan mendorong penggunaan CPO yang semakin banyak di dalam negeri, sehingga dapat berpotensi menurunkan nilai ekspor CPO. Saat kebijakan B20 ini pertama kali diluncurkan, pemerintah memperkirakan penghematan impor solar pada neraca berjalan akan mencapai Rp79,2 trilliun. 

Namun, Alin mengatakan penghematan impor solar yang dilaporkan pada tahun 2019 hanya mencapai Rp48,9 triliun. Selain itu, pemerintah memperkirakan penghematan impor solar untuk neraca berjalan di tahun 2020 bisa mencapai Rp112,8 triliun akibat implementasi B30. 

Namun, perkiraan tersebut belum memperhitungkan penurunan potensi ekspor kelapa sawit. Dari simulasi perhitungan berdasarkan skenario implementasi B30, akumulasi penghematan netto dari neraca berjalan yang dapat dicapai pada 2020 hingga 2025 adalah sebesar Rp44 triliun, artinya penghematan proyeksi bersihnya lebih rendah dari perkiraan pemerintah. 

“Penghematan impor solar yang dinarasikan pemerintah lebih besar dibandingkan dengan hasil proyeksi perhitungan yang kami lakukan pada periode yang sama. Kami mempertimbangkan perhitungan faktor hilangnya potensi ekspor kelapa sawit yang bisa menjadi devisa negara. Menurut kami, faktor ini perlu diperhitungkan pemerintah karena adanya proyeksi keterbatasan pasokan kelapa sawit untuk keperluan domestik,” jelasnya. 

Alin menambahkan, dampak kebijakan biodiesel dalam neraca perdagangan pun sangat ditentukan oleh harga dari CPO dan solar di pasar dunia. “Apabila perbedaan harga CPO dengan harga solar semakin jauh, maka nilai ekonomi dari potensi kehilangan ekspor akan semakin tinggi dibandingkan penghematan impor solar. Akibatnya, neraca perdagangan tidak menjadi lebih baik, seperti yang diharapkan sebelumnya,” tambah Alin. (bisnis.com/wan)

=

[Ikuti propertybisnis.com Melalui Sosial Media]


propertybisnis

Berita Lainnya

  • +

Pertamina Hentikan Kilang Sungai Pakning

Level Harga TBS Perkuat Petani Sawit Riau di Masa Covid-19

BI : Dipacu Stimulus, Pertumbuhan KPR Melesat Cepat

Mengenal Redenominasi, Mata Uang Rp1.000 Jadi Rp1

Harga Emas Hari Ini, 28 Juli 2021: Ambyar Semua!

Anda yang Ingin Beli Rumah, Saat ini Ada Insentif PPN dan DP 0 Persen

Dear Milenial, Yuk mulai Siapkan Tabungan

Harga Emas Hari Ini, 22 Juni 2021: Kinclong!

Berlaku 1 Juli 2020, Jual Beli Online Kena Pajak 10%

Bisnis Travel Tour Haji dan Umrah Kecewa Tidak Ada Pemberangkatan Haji dan Umrah Tahun Ini

Gak Mau Pasrah, Pengusaha Lawan Anies: Tolong Pak Anies Mal jangan Ditutup

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula, Rupiah Hari Ini Remuk Redam



Tulis Komentar



Loading...

Terkini

  • +Indeks
Himperra Riau Jalin Kerjasama dengan BNI Pekanbaru
13 Oktober 2021
Cara Mengajukan KPR Rumah di BTN, BRI, BNI hingga BCA
13 Oktober 2021
PWI Riau dan SKK Migas Gelar Webinar Media dan Pelatihan Wartawan
13 Oktober 2021
Gelar Pelatihan Keterampilan Membuat Abon Ayam, IKWI Riau Hadirkan Praktisi Tata Boga
02 Oktober 2021
Komunitas Hipnotis Kerjasama PWI Pusat
28 September 2021
Konsumen Bisa Cicil KPR dengan Bunga Tetap 4,75 Persen dari BTN
22 September 2021
Kerjasama Bidang Catur Dharma Perguruan Tinggi, UIR dan PWI Teken MoU, MoA dan IA
20 September 2021
Beli Rumah Nyicil KPR atau Ngontrak Seumur Hidup? Kenali Plus Minusnya
17 September 2021
Melihat perbedaan KPR biasa dengan KPR hijau yang kini jadi gaya hidup
16 September 2021
Harus Nombok, REI Mengaku PLTS Atap Sulit Diterapkan di Rumah Subsidi
14 September 2021

Trending

  • +Indeks
Himperra Riau Jalin Kerjasama dengan BNI Pekanbaru
Dibaca : 595 Kali
Cara Mengajukan KPR Rumah di BTN, BRI, BNI hingga BCA
Dibaca : 429 Kali
PWI Riau dan SKK Migas Gelar Webinar Media dan Pelatihan Wartawan
Dibaca : 339 Kali
Gelar Pelatihan Keterampilan Membuat Abon Ayam, IKWI Riau Hadirkan Praktisi Tata Boga
Dibaca : 349 Kali
Komunitas Hipnotis Kerjasama PWI Pusat
Dibaca : 327 Kali
Ikuti kami di:
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
PropertyBisnis.com ©2020 | All Right Reserved